Tips Mudah Memilih Penginapan di New Zealand (Selandia Baru)

Daftar isi [Tampil]
Melex.ID - Asyiknya jalan-jalan di New Zealand dengan Road Trip, kita mampu mencoba banyak sekali macam penginapan dan bangkit dengan pemandangan yang berbeda setiap hari 🙂

Ada banyak sekali jenis penginapan di New Zealand, mulai dari sewa tempat untuk sekedar mendirikan tenda di Holiday Park hingga villa glamor di puncak gunung.


Memilih penginapan tentu harus diadaptasi dengan budget liburan kita. Plus, bila liburan dengan the precils, sebaiknya menentukan penginapan yang cocok untuk keluarga. Pada liburan animo panas di Pulau Selatan New Zealand ini kami secara tidak sengaja mencoba tiga jenis penginapan yang berbeda: 2 malam di apartemen, 3 malam di kabin/lodge Holiday Park, dan 2 malam di motel.

SOP (standard operating procedure) saya dikala menentukan penginapan ialah membaca review di Trip Advisor, kemudian membandingkan harga-harga penginapan di Wotif. Atau, bila pilihan di Wotif terbatas mirip dikala mencari penginapan di Wanaka dan Lake Tekapo, saya tengok website wisata resmi dari pemerintah lokal.

Setelah tahu harga di Wotif, saya kembali menengok website resmi masing-masing penginapan pilihan tersebut, siapa tahu harganya lebih murah 🙂 Saya selalu booking/pesan penginapan sebelum saya pergi berlibur sebab takut nggak mampu tempat bermalam, apalagi bila jalan-jalannya pas liburan sekolah.

Saya tidak mampu membayangkan mengunjungi suatu kota tanpa tahu harus bermalam di mana. Ketika berlibur dengan anak-anak, perhatian kita akan disibukkan oleh banyak sekali hal, jadi lebih baik urusan pesan penginapan dibereskan sebelum berangkat.

Yang hobi berburu Deal/Penawaran/Diskon – mirip saya :p – sila pribadi menuju website Grab One. Pilih Deal dari kota sesuai tujuan liburan kita. Yang ditawarkan di Grab One ini macam-macam, antara lain diskon penginapan, tempat makan, dan atraksi wisata.

Kadang deal/diskon yang diberikan tidak mengecewakan besar, lebih dari 50%. Ketika memesan apartemen di Queenstown, kami membeli voucher diskon dari Grab One ini sebab penawarannya tidak mengecewakan menarik. Coba aja ikutan newsletter-nya untuk menerima penawaran setiap hari, siapa tahu ada yang cocok 😉

Berikut ialah jenis penginapan di New Zealand, beserta pembahasan plus minus menentukan penginapan tersebut untuk keluarga.

Hotel

Hotel mempunyai fasilitas lengkap, mulai dari restoran, bak renang, room service, laundry dan resepsionis 24 jam. Interior, furnitur, kasur dan kamar mandi hotel biasanya lebih anggun dan lebih gres daripada motel atau apartemen. Kamar hotel juga di-servis setiap hari, sehingga kita selalu mendapati kamar kita rapi kembali sehabis capek keluar main-main seharian.

Kekurangannya, bila menginap di hotel, kita tidak mampu memasak atau bahkan sekedar menghangatkan masakan sendiri. Kecuali hotel yang ada fasilitas kitchenette-nya, yang setahu saya jarang sebab mereka ingin kita makan di restorannya 🙂

Menginap di hotel cocok untuk keluarga yang tidak mau direpotkan dengan urusan masak-memasak.

Ketika memesan kamar hotel, perhatikan hukum kapasitas kamar yang berbeda setiap hotel. Saya sering kecewa dengan hotel yang membatasi maksimal 3 orang (termasuk anak-anak) dalam satu kamar.

Ini berarti kami berempat harus pesan 2 kamar bila mau menginap di hotel itu. Biasanya saya pribadi balik tubuh cari alternatif lain daripada harus pesan 2 kamar 😀

Apartemen

Apartemen ialah salah satu jenis penginapan yang cocok untuk keluarga. Di apartemen, kita mirip mempunyai rumah lengkap dengan dapur dan laundry. Apartemen biasanya lebih luas daripada kamar hotel, masih ada ruang tersisa untuk bawah umur bermain.

Di Queenstown, kami menginap di apartemen 2 kamar, 2 lantai. Anak-anak bahagia punya kamar sendiri, meski kadang tetap ingin tidur di kamar kami :p Saya terutama bahagia dengan fasilitas laundry bila menginap di apartemen.

Dengan sekali putar, cucian pribadi beres dan kering. Ini membantu kita membawa sedikit baju saja. Kami hanya packing baju untuk 3 hari dalam liburan 2 ahad ke Tasmania dan New Zealand ini.

Kelemahannya, resepsionis tidak stand by 24 jam, sehingga perlu janjian bila kita akan terlambat cek in (malam-malam) atau akan cek out pagi-pagi untuk mengejar pesawat. Oh, ya, perhatikan juga apakah apartemen yang kita pesan di-servis atau tidak. Beberapa apartemen melaksanakan servis tiap hari mirip hotel, tapi ada juga yang hanya memberi servis setiap minggu.

Motel

Motel ialah pilihan penginapan yang lebih murah daripada hotel atau apartemen. Di kota-kota kecil, kadang motel ialah satu-satunya pilihan yang tersedia. Fasilitas motel beragam, mulai dari yang hanya menyediakan kamar, hingga yang mempunyai fasilitas glamor layaknya hotel.

Saya biasanya mencari motel yang punya fasilitas dapur lengkap, atau minimal kitchenette (microwave, bench & sink). Di motel ini biasanya ada fasilitas umum laundry yang mampu dioperasikan dengan memasukkan koin, yang terperinci lebih murah daripada laundry di hotel.

Kekurangan motel, kadang desain interior, perabot dan kamar mandinya tidak mengecewakan kuno, mirip yang kami dapati di Christchurch. Namun di Wanaka, kami beruntung menerima motel yang gres saja renovasi.

Holiday Park

Menginap di Holiday Park ialah pengalaman gres bagi kami. Holiday Park ialah area yang menyediakan banyak sekali jenis akomodasi, mulai dari tempat untuk berkemah, tempat parkir caravan/campervan/motorhome, kabin sederhana, dan kabin/unit dengan kamar mandi dalam.

Fasilitas standar yang ada di Holiday Park ialah lounge atau tempat nonton TV bersama, kamar mandi umum, dapur umum, laundry umum, tempat barbekyu dan taman bermain untuk anak-anak.

Tarif menginap di Holiday Park ini biasanya cukup murah sebab fasilitas pribadi yang didapat juga terbatas. Ada beberapa Holiday Park yang tidak menyediakan linen (sprei) untuk tempat tidur di kabin. Linen harus bawa sendiri atau sewa dari resepsionis.

Kami dua kali menginap di Holiday Park, di Te Anau dan Lake Tekapo. Dua-duanya memberi pengalaman gres dan mengasyikkan. Di Te Anau, the precils bahagia bermain di taman bermainnya dan bahkan sempat menerima sahabat baru.

Sementara saya bahagia dengan kabin di Lake Tekapo yang lokasinya di depan danau persis. Lokasi barbekyu juga di sebelah kabin kami, sehingga kami mampu menikmati makan malam tanpa repot sembari menikmati pemandangan danau Tekapo.

Kelemahan Holiday Park, kita harus mau mengembangkan fasilitas dengan orang lain. Bagi orang yang kurang bahagia tinggal secara komunal, niscaya kondisi ini kurang nyaman. Saya sendiri masih nyaman bila harus mengembangkan fasilitas dapur, laundry dan tempat piknik bersama, tapi kurang nyaman bila harus memakai kamar mandi dan toilet umum.

Karena itu, di Lake Tekapo Holiday Park, kami menentukan menyewa kabin dengan kamar mandi dalam meskipun harganya lebih mahal daripada kabin biasa.

Farm Stay

Terus terang kami belum pernah mencoba tinggal di Farm Stay. Tapi tampaknya jenis penginapan ini menarik juga untuk dibahas di sini. Ketika road trip dari Queenstown ke Te Anau dan dari Lake Tekapo ke Christchurch, saya beberapa kali melihat papan nama Farm Stay ini. Pada dasarnya, tinggal di Farm Stay berarti tinggal dengan keluarga yang mempunyai peternakan.

Mereka akan menyediakan kemudahan sederhana (kamar dengan kamar mandi) dan juga makan. Selama tinggal di sini, kita mampu terlibat dalam acara sehari-hari di peternakan, mirip memerah susu sapi, menggunting bulu biri-biri, memberi makan ternak, dll.

Kekurangannya, lokasi Farm Stay ini tidak mengecewakan jauh dari kota, biasanya memang di tempat khusus peternakan 🙂
Yang pengen mencoba tinggal di Farm Stay, coba google saja dengan kata kunci: “Farm Stay New Zealand”.

Hostel/Backpacker

Jenis penginapan yang satu ini tidak saya rekomendasikan untuk keluarga meskipun kadang tarifnya tidak mengecewakan murah. Sesuai namanya, hostel ialah kemudahan khusus untuk backpacker, yang biasanya bawah umur muda/remaja.

Jiwa muda mereka yang ingin berpesta dan menaklukkan dunia tampaknya kurang cocok dengan Emak-Emak mirip saya yang inginnya tempat yang hening untuk beristirahat. Selain itu, biasanya hostel ini tidak mempunyai kamar mandi dalam, yang artinya kita harus mengembangkan fasilitas kamar mandi dengan penghuni yang lain.

Kami memang belum pernah menginap di hostel, tapi bila dihitung-hitung, daripada menyewa kamar privat dengan 4 ranjang susun (bunk bed) di hostel, lebih baik uang yang sama digunakan untuk menyewa kamar di motel atau kabin yang nyaman dengan privasi untuk keluarga.